Core Team World Clean-up Day (WCD) di Kota Tegal, Jawa Tengah, bersama dengan DFW-Indonesia serta berbagai komunitas dan organisasi di Kota Tegal di antaranya GenBi UPS Tegal, DKC Pramuka serta Saka Bhayangkara, melaksanakan aksi bersih di Pelabuhan wilayah Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari sebagai rangkaian dari perayaan WCD yang dilaksanakan setiap bulan September oleh 180 negara di seluruh dunia.
Gilang Maulana Pradityo, leader WCD Kota Tegal menyampaikan bahwa untuk aksi WCD tahun ini sengaja dikonsentrasikan di PPP Tegalsari mengingat Kota Tegal mempunyai julukan sebagai Kota Bahari perlu melakukan pembenahan berkaitan dengan sampah di laut dari, terutama limbah sampah yang berasal dari aktivitas perikanan. Jika hal ini dibiarkan dan masyarakat tidak segera diberi motivasi melalui aksi ini, berbagai permasalahan lingkungan seperti pencemaran dan gangguan kesehatan makin tidak dapat dikendalikan.
Baca juga : Penting Membangun Sistem Pelindungan Awak Kapal Perikanan Dari Desa
Turut hadir dalam aksi WCD Kota Tegal, Jumadi, Wakil Walikota Tegal bersama jajarannya yang memimpin apel pelaksanaan sekaligus turun melakukan aksi bersih di wilayah Sungai Sibelis dalam kawasan Pelabuhan Tegalsari. Dalam diskusi talk show yang mengambil topik “Inovasi Pengolahan Sampah di Kota Tegal sebagai Kota Bahari’ yang dilaksanakan setelah aksi bersih pelabuhan sebagai rangkaian aksi WCD Kota Tegal, Jumadi menyampaikan apresiasi terhadap aksi yang dilakukan serta semangat organisasi dan komunitas anak muda di Kota Tegal yang peduli terhadap lingkungan. Pemerintah Kota Tegal sendiri berkaitan dengan masalah pengelolaan sampah telah melakukan berbagai upaya inovasi salah-satunya dengan menyediakan mesin predator untuk mengelola sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Mintaragen melalui kerjasama dengan pihak swasta.
Dalam aksi WCD ini, berbagai jenis sampah yang mencemari kawasan PPP Tegalsari, terutama sampah berbahan plastik, berhasil dikumpulkan ke dalam sekitar 40 kantong trashbags dengan estimasi volume 200 Kg. Sampah-sampah tersebut berasal dari selokan-selokan, lapangan terbuka pelabuhan, dermaga dekat sungai, tumpukan sampah depan UPI, dan banyak titik lainnya. Hasil pengumpulan sampah tersebut kemudian diangkut dengan truk sampah milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tegal ke TPST Mintaragen.
Baca juga : Warga Pulau Sebira bisa ke daratan Jakarta lebih cepat
Sementara Rois Nugraha, tim DFW Indonesia di Tegal, menyampaikan bahwa aksi ini sejalan dengan proyek percontohan pelabuhan perikanan bersih yang sementara dilaksanakan dengan dukungan dari Uni Eropa dan Kementerian Federal Jerman yang bertujuan untuk mengurangi sampah plastic sebagai bahan pencemar di laut dengan pendekatan berbasis kawasan pusat aktivitas perikanan. Dengan adanya aksi ini, diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat di sekitar pelabuhan terutama nelayan, serta dapat membangun kesadaran mereka akan pentingnya kebersihan lingkungan pelabuhan untuk mendukung aktivitas ekonomi nelayan.