Kordinasi dengan Walikota

Koordinasi Proyek Percontohan Pelabuhan Perikanan Bersih di PPP Tegalsari

Memikirkan Kembali Sampah Plastik sebagai Ekonomi Sirkular

Destructive Fishing Indonesia pada hari senin 30 Agustus 2021 melakukan koordinasi berkaitan dengan pelaksanaan proyek percontohan pelabuhan perikanan bersih dengan Walikota Tegal Bapak Dedy Yon Supriyono dan jajarannya. Proyek percontohan ini bertujuan untuk mengurangi sampah plastik sebagai pencemaran laut di kawasan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari Kota Tegal. Proyek percontohan ini didanai oleh Uni Eropa dan Kementerian Federal Jerman untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ) sebagai bagian dari proyek The Rethinking Plastics – Circular Economy Solutions to Marine Litter.

baca juga : FGD Analisis Masalah, Rekomendasi Solusi dan Peran Keterlibatan Stakeholder

Amrullah sebagai perwakilan DFW Indonesia di Kota Tegal menyampaikan hasil studi penilaian kondisi pengelolaan sampah di PPP Tegalsari  yang telah dilakukan. Secara umum pengelolaan sampah di PPP Tegalsari masih belum cukup optimal namun memiliki potensi untuk dikembangkan melalui pengelolaan yang lebih baik misalnya dengan penerapan ekonomi sirkular. Hasil temuan diantaranya adalah potensi kebocoran sampah plastik di laut dari perbekalan nelayan selama masa trip penangkapan ikan di laut. Perlu ada penguatan mekanisme yang memastikan bahwa sampah dari perbekalan nelayan dapat di bawa kembali ke pelabuhan untuk ditangani lebih lanjut sehingga dapat memberi manfaat ekonomi. Selain itu tetap perlu upaya penyadaran masyarakat mengenai sampah salah-satunya melalui aksi atau gerakan bersih-bersih yang melibatkan seluruh pihak baik pemerintah, swasta dan masyarakat.

Kordinasi proyek percontohan dengan Walikota Tegal

Baca juga : DFW Indonesia Gelar Workshop Pendataan dan Registrasi Kapal Kecil

Walikota Tegal, Bapak Dedy Yon Supriyono bersama jajarannya khususnya Dinas Kelautan Perikanan, Pertanian dan Pangan Kota serta otoritas pengelola PPP Tegalsari, menerima perwakilan DFW Indonesia dan mengapresiasi pelaksanaan proyek percontohan tersebut. Dedy Yon Supriyono menyadari bahwa PPP Tegalsari kondisinya cukup kumuh dan jorok. Kondisi ini salah-satunya dikarenakan permasalahan kelebihan daya tampung pelabuhan. Pembangunan PPP Tegalsari pada awalnya didesain untuk menampung maksimal 30 kapal atau total bobot 300 GT pada kenyataannya harus melayani lebih dari 900-unit kapal dengan bobot GT bervariasi 10 – 100 GT. Namun saat ini telah ada rencana pembangunan dan pengembangan PPP  Tegalsari dengan pemerintah pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan. Berkaitan dengan penyadaran masyarakat mengenai sampah dan upaya perlindungan lingkungan, walikota Tegal juga menyampaikan telah memberikan dukungan dan akan mendorong peran gerakan anak muda melalui Forum Anak Tegal Bahari (Fantri) untuk terlibat aktif. Dalam kesempatan itu juga Walikota Tegal, Bapak Dedy Yon Supriyono menegaskan bahwa laut harus di jaga termasuk ekosistem didalamnya misalnya dengan mengatur alat tangkap, melindungi terumbu karang termasuk menjaga laut dari sampah plastik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Mari tetap terhubung dengan kami