Jakarta, 6 November 2025 — Indonesia dikenal sebagai negara maritim dengan proporsi ¾ bagian dari negaranya merupakan laut. Hal tersebut menunjukkan potensi Indonesia dalam bidang kelautan, khususnya karbon biru. Upaya pelestarian dan pengelolaan laut yang berkelanjutan menjadi kunci untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDGs nomor 13 dan 14 tentang penanganan perubahan iklim dan ekosistem laut. Oleh karenanya, kolaborasi lintas sektor dan lintas aktor diperlukan demi mewujudkan potensi tersebut.
Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia telah melaksanakan penandatanganan Letter of Intent (LoI) dengan PT Kiara Multi Lestari. Bertempat di Kantor PT Kiara Multi Lestari, penandatanganan LoI diwakilkan oleh Imam Trihatmadja, Direktur Program DFW Indonesia dan Muhammad Ikhsan, Direktur Utama PT Kiara Multi Lestari. “PT Kiara Multi Lestari merupakan salah satu mitra potensial yang kami gandeng untuk bisa memperluas dampak kami dalam isu lingkungan di Indonesia,” ujar Imam.
Melalui LoI tersebut, dalam satu tahun kedepan, DFW Indonesia dan PT Kiara Multi Lestari akan bekerja sama dalam melakukan berbagai hal seperti; riset dan pengelolaan sampai pengembangan model bisnis dan penggalangan dana untuk proyek karbon biru, edukasi untuk peningkatan kapasitas stakeholder terkait SDGs, serta pengembangan kebijakan dan advokasi berbasis bukti untuk perlindungan ekosistem perairan laut.
LoI ini menjadi langkah awal untuk bisa bekerja sama dalam isu karbon biru dan SDGs di Indonesia. “LoI ini menjadi perwujudan komitmen awal kami untuk bisa bekerjasama dengan DFW Indonesia dalam isu karbon biru dan SDGs di Indonesia. Ini merupakan salah satu usaha kami untuk bisa berkontribusi lebih banyak untuk Indonesia khususnya dalam pengelolaan isu karbon biru,” tutup Ikhsan.
