Urgent We’re Hiring Project Coordinator

Project & Departemen : DFW Indonesia – Ocean Rights

Lokasi : Pekalongan, Jawa Tengah

Jenis Posisi : Ocean Program – Project Coordinator (Community & rural development)

Perkiraan Tanggal Mulai & Durasi: November 2025 – Segera

Melaporkan kepada: Manajer Bidang Ocean Rights & Direktur Program

I. TENTANG DFW INDONESIA

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia merupakan lembaga nasional berbentuk aliansi/konsorsium terbuka yang mempertemukan lembaga-lembaga dan individu-individu yang peduli terhadap praktik penangkapan ikan destruktif (DF) atau kegiatan penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan (PITRaL), IUUF, perikanan, hak asasi manusia, kemiskinan, perubahan iklim, konservasi dan bencana alam di Indonesia. Semangat aliansi ini dibangun untuk menginspirasi tanggung jawab bersama terhadap pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan.

DFW Indonesia dideklarasikan pembentukannya di Makassar, Sulawesi Selatan pada hari Jumat, 27 Oktober 2000. Berdasarkan amanat statuta yang ditetapkan selanjutnya, DFW-Indonesia diformalkan pendiriannya dengan akta notaris No. 2 tertanggal 19 Oktober 2003 Pendeklarasian DFW -Indonesia dilakukan oleh sejumlah lembaga dan individu-individu yang mempunyai komitmen dalam menyikapi terjadinya tindak DF dan kerusakan lingkungan ekosistem laut, dan dampak yang ditimbulkannya.

II. LATAR BELAKANG

Sejak berdiri tahun 2000, Perkumpulan Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mempunyai komitmen dan visi menginspirasi tanggungjawab bersama dalam pemanfaatan sumberdaya kelautan secara berkelanjutan. Dalam perjalanan 23 tahun, telah banyak karya dan pencapaian DFW yang ikut berkontribusi pada pembangunan kelautan dan perikanan. Dalam fase-pertama (2000-2010), visi dan nuansa lingkungan sangat kental yang kemudian tercermin dalam pola pergerakan, advokasi, program, kampanye, riset, dan pendampingan masyarakat di pesisir dan pulau-pulau kecil. Pada fase ini, DFW terlibat dalam inisiasi dan implementasi program yang berkaitan dengan advokasi, riset dan kampanye penanggulangan praktik penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan (PiTRAL), serta pendampingan pengelolaan ekosistem terumbu karang berbasis masyarakat.

Seiring dengan perkembangan isu dan tantangan global, tepatnya pada tahun 2010 dunia internasional menyepakati agenda Millennium Development Goals (MDGs). Paradigma ini merubah strategi pembangunan nasional dengan menyeimbangkan aspek lingkungan, sosial dan ekonomi. Perubahan paradigma dan trend ini mempengaruhi perspektif DFW dalam melakukan advokasi, riset dan pendampingan. Dalam periode fase kedua (2010-2020), DFW ikut mengambil peran, menginisiasi dan terlibat dalam isu dan upaya pengentasan kemiskinan pesisir, antisipasi dampak perubahan iklim bagi masyarakat pesisir dan pulau kecil, pengembangan energi alternatif, perikanan berkelanjutan (IUUF dan DF), serta perlindungan nelayan dan tenaga kerja perikanan.

Saat fase ke-tiga (2020-2030) peran strategis DFW akan lebih fokus dalam upaya merespon isu dan perkembangan global yang berpengaruh kepada kepentingan kelautan dan perikanan Indonesia. Berbagai isu kelautan dan perikanan global saat ini antara lain mencuatnya kejahatan perikanan termasuk kerja paksa dan perdagangan orang, transparansi pengelolaan perikanan, besarnya perhatian pada aspek HAM perikanan, perubahan iklim, perikanan berkelanjutan, dan ekonomi biru. Merespon hal tersebut, perlu langkah dan antisipasi strategis DFW Indonesia untuk lebih memainkan peran kunci dan signifikan untuk tetap menjadi LSM pemain utama di nasional dan juga mulai memproyeksikan untuk aktif dan berperan pada level regional dan internasional.

Pada tahun 2023, DFW-I mengadakan pertemuan tahunan yang mengesahkan visi-misi dan rencana strategis selama tiga tahun kedepan. Kerja-kerja DFW-I terbagi menjadi dua pilar utama yaitu Ocean Rights yang berfokus pada peningkatan penyadaran, pengarusutamaan isu kelautan, penelitian, pengembangan dan advokasi isu kelautan, serta pemberdayaan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil. Sementara, bidang Human Rights akan berorientasi pada perlindungan hak asasi manusia yang meliputi awak kapal perikanan, nelayan, dan masyarakat pesisir. Namun kedua pilar tersebut memiliki satu visi yaitu meningkatkan daya tawar masyarakat pesisir, nelayan, dan pekerja perikanan agar dapat menentukan nasibnya sendiri dan tidak terganggu oleh factor-faktor eksternal. Dalam mencapai visi tersebut, DFW-I melakukan kerja-kerja pengorganisasian, riset, advokasi kebijakan publik dan kampanye.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, DFW Indonesia membutuhkan Program Officer bidang Ocean Rights untuk terlibat dalam pencapaian visi misi lembaga. Beberapa kualifikasi yang akan diperlukan meliputi:

III.DESKRIPSI POSISI DAN GAMBARAN SINGKAT PROGRAM

Koordinator Program akan terlibat secara aktif dalam pengembangan dan pelaksanaan program dan kegiatan-kegiatan DFW Indonesia serta program kerja bidang Ocean Right dalam mencapai visi dan misi. Koordinator Program akan bertanggung jawab dan bekerja secara erat dengan Ocean Program Officer, Ocean Rights Manager, Direktur Program, Koordinator Nasional serta fungsi lain di DFW Indonesia. Secara umum, Ia akan berkoordinasi terkait kemajuan dan tantangan program, serta peluang lain yang mungkin dapat mendukung visi misi lembaga secara terbuka kepada penyelia maupun fungsi lainnya di DFW Indonesia.

Koordinator Program akan terlibat dalam program PROSPER (Protecting Rural & Ocean-dependent Societies through Participatory Economic Resilience) yang saat ini bertempat di Kec Wonokerto, Kab Pekalongan. Masyarakat daerah tersebut memiliki kebudayaan pesisir yang kuat, sebagian besar berprofesi sebagai nelayan atau petani tambak. Namun, perubahan iklim dan ekosistem yang terjadi di Pekalongan mengancam budaya pesisir yang ada. Banjir rob mengikis lahan yang seharusnya dapat dijadikan tambak, sehingga tidak memungkinkan untuk generasi muda menjadi petani tambak. Alhasil, pemuda-pemuda Wonokerto beralih profesi menjadi ABK di kapal kapal besar, sehingga mendapatkan risiko dan eksploitasi yang sering terjadi di buruh migran jenis ini.

Program ini memiliki dua hasil utama: 1). menguatnya sistem perlindungan sosial bagi masyarakat miskin pesisir dan keluarga buruh migran; dan 2) berkurangnya kerentanan sosial dengan menyediakan alternatif mata pencaharian. Field facilitator diharapkan mendampingi masyarakat pesisir di Wonokerto untuk mencapai hasil-hasil ini.

Selanjutnya, ia akan mendukung DFW Indonesia dalam upayanya mengembangkan program dan organisasi, termasuk terlibat dalam berbagai kegiatan DFW Indonesia.

IV. PENDAFTARAN

Pelamar harus mengirimkan lamarannya ke email [email protected] paling lambat tanggal 31 Oktober 2025, pukul 23.59 WIB. Harap menuliskan “PROSPER PC 2025 – nama Pelamar” disubyek email. Lamaran harus menyertakan (i) surat lamaran/motivasi, (ii) resume terbaru, (iii) lampiran lainnya yang merangkum kesesuaian kualifikasi dan kompetensi pelamar untuk posisi tersebut.

Hanya Kandidat Terpilih Yang Akan Dihubungi Oleh DFW Indonesia. Pastikan Sebelum Melamar Anda Membaca Dengan Seksama Kesesuaian Kualifikasi dan Kompetensi Yang Disyaratkan Sesuai Dengan Anda

Mempertimbangkan kebutuhan DFW, mungkin saja proses pendaftaran ditutup lebih cepat apabila sudah mendapatkan kandidat yang sesuai

V. LAINNYA

  • Semua lamaran akan diperlakukan secara rahasia, jika Anda memiliki perhatian khusus terkait keamanan data silahkan menyampaikan pada email saat mengirimkan lamaran
  • Proses perekrutan yang dilakukan oleh DFW Indonesia tidak dipungut biaya
  • Dalam beberapa kondisi khusus mungkin terjadi keterlambatan proses perekrutan yang dilakukan oleh
    DFW Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Mari tetap terhubung dengan kami

Kamu Tertarik Dengan kagiatan Kami?

Dukung kami untuk bisa terus berdampak melalui merchandise berikut: