Jakarta, 28 Agustus 2024 – BPPSDM KP bersama dengan DFW Indonesia telah menandatangani perjanjian kerjasama untuk Program Peningkatan Kapasitas dan Sertifikasi Pekerja Pengolahan Tuna di Gedung Mina Bahari III, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta. Penandatanganan dilakukan antara Lily Aprilya Pregiwati selaku Kepala Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan dan Imam Trihatmadja selaku Direktur Program DFW Indonesia. Adapun kegiatan ini turut juga disaksikan oleh Kepala BPPSDM KP Bapak I Nyoman Radiarta, Sekretaris BPPSDM KP Rudi Alex Wahyudin, serta Asisten Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Publikasi Program PIT Moh. Abdi Suhufan.
Kerjasama ini dibuat dengan tujuan untuk memperkuat sektor kelautan dan perikanan yang berkelanjutan khususnya dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia kelautan dan perikanan di Bidang pengolahan ikan. Dimana per rilis ini diterbitkan, hampir seluruh pekerja pada unit pengolahan ikan (UPI) khususnya di bidang pengolahan tuna belum ada yang memiliki sertifikasi. Disamping itu, perusahaan juga tidak terdesak untuk melakukan sertifikasi tersebut karena biaya yang mahal dan tidak adanya kewajiban bagi pekerja untuk memiliki sertifikasi ini. Hal ini berimbas pada stagnansi kuantitas dan kualitas ekspor produk tuna olahan Indonesia serta tertolaknya produk tuna Indonesia di pasar-pasar internasional.
I Nyoman Radiarta, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan, menyampaikan bahwa ia mendukung penuh berjalannya kerjasama ini selama tiga tahun mendatang.
“Kami sangat mendukung kerjasama-kerjasama seperti ini yang akan sangat membantu kami khususnya di BPPSDM KP untuk memenuhi mandat penyelenggaraan fungsi pelaksanaan pelatihan dan sertifikasi kompetensi masyarakat kelautan dan perikanan. Semoga kedepannya selama berjalan, kami juga bisa dilibatkan dalam setiap langkah yang akan diambil sehingga kami juga bisa turut berkontribusi aktif dalam kerjasama ini.” ujarnya.
Program ini rencananya akan melakukan pilot project pertamanya di Bali pada September 2024. “Semoga program ini bisa membantu untuk menciptakan sumber daya manusia kelautan dan perikanan yang unggul khususnya dalam pengolahan tuna sehingga kedepanya komoditas tuna Indonesia mampu bersaing di pasar internasional.”, ujar imam Trihatmadja.