Pokmas di Kecamatan Wabula Berlatih Model Pelaporan Pengawasan SDL bersama DFW Indonesia

Wabula, 23 Juni 2024 – Berdasarkan UU No. 45 tahun 2009 tentang perubahan atas UU No. 31 tahun 2004 tentang Perikanan Pasal 67 disebutkan bahwa masyarakat baik sebagai individu maupun kelompok dapat ikut serta dalam pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan. Oleh karenanya, sistem pengawasan berbasis masyarakat (siswasmas) adalah merupakan sistem pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan yang melibatkan peran aktif masyarakat (yang mengakui tradisi atau budaya setempat yang ramah lingkungan) untuk mewujudkan pengelolaan dan pemanfaatan yang berkelanjutan sesuai dengan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 58 tahun 2001.

Dengan melihat sistem pengawasan yang ada saat ini baik yang dilakukan oleh kelompok pengawas Jaga Laut di wilayah hukum adat Wabula maupun Kelompok Masyarakat (pokmas) Tuna Jaya di Desa Holimombo Jaya belum sepenuhnya menyadari pentingnya hasil pencatatan dan monitoring terhadap sumberdaya kelautan dan perikanan di wilayahnya. Hal ini menyebabkan sangat minimnya hasil pendokumentasian dan informasi yang diperoleh selama proses monitoring.

Untuk itu, DFW Indonesia bekerja sama dengan Burung Indonesia yang didukung oleh Critical Ecosystem Partnership Fund (CEPF) melaksanakan kegiatan Membangun Model Pelaporan Pengawasan Sumber Daya Laut (SDL) Berbasis Masyarakat kepada Kelompok Masyarakat Tuna Jaya dan Kelompok Jaga Laut. Kelompok Masyarakat Tuna Jaya sendiri terdiri atas nelayan tuna yang berlokasi di Holimombo Jaya dan Kelompok Jaga Laut bertugas di area Masyarakat Hukum Adat (MHA) Wabula.

Nasruddin, Koordinator Program DFW Indonesia, menyampaikan bahwa kegiatan ini dimaksudkan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kapasitas/keterampilan dalam melakukan pencatatan dan pendokumentasian hasil monitoring dan pengawasan SDL kepada Pokmas Tuna Jaya di Holimombo Jaya dan Kelompok Jaga Laut MHA Wabula yang keduanya bergerak di wilayah Kecamatan Wabula. 

“Kegiatan ini juga dimaksudkan agar melatih Pokmas dan Jaga Laut memberikan sistem informasi dan pendokumentasian dengan lebih transparan sehingga informasi hasil monitoring dapat tersedia dengan baik.” ujarnya. 

Pencatatan hasil pemantauan ini menurut La Ampi, salah satu anggota Pokmas Tuna Jaya, dirasa penting untuk dilakukan.

“Pentingnya pencatatan dan dokumentasi atas hasil pemantauan menjadi penting bagi kami mengingat materi dan model pelaporan  yang disampaikan sangat sederhana dan sifatnya partisipatif.” 

Dwi, anggota Jaga Laut MHA Wabula, juga senada berpendapat bahwa kegiatan yang diinisiasi DFW Indonesia dan pendampingan yang telah dilakukan selama ini memberikan nilai positif bagi masyarakat khususnya Jaga Laut dalam mengoptimalkan dan mengembangkan keterampilan kami melakukan monitoring SDL.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Mari tetap terhubung dengan kami