Destructive Fishing Watch Indonesia
Menciptakan Laut yang Berkelanjutan, Memberdayakan Pekerja Perikanan

Diseminasi Hasil Survei Persepsi Masyarakat Terhadap Giant Sea Wall
Jakarta, 30 April 2025 – Destructive Fishing Watch Indonesia (DFW-I) mengadakan diseminasi hasil survei persepsi masyarakat Jakarta terkait rencana pembangunan Giant Sea Wall (GSW) di Jakarta. Rencana pembangunan tersebut merupakan kelanjutan dari National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang kemudian diakselerasi oleh pemerintah melalui ‘Perpres No. 12 tahun 2025‘ tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029. Dalam dokumen RPJMN tersebut, tujuan pembangunan GSW untuk pengamanan terpadu wilayah perkotaan yang terintegrasi dengan rencana pengembangan kawasan Pantai Utara Jawa yang meliputi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, dan Jawa Tengah
Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia merupakan lembaga nasional berbentuk aliansi/konsorsium terbuka yang menghimpun institusi dan individu yang peduli terhadap praktek destructive fishing (DF) atau kegiatan Penangkapan Ikan Tidak Ramah Lingkungan (PITRaL), kemiskinan, adaptasi perubahan iklim dan bencana alam di Indonesia serta hak asasi manusia. Semangat aliansi ini terbangun untuk menghapus praktek DF secara komprehensif dan mempromosikan pola peralatan tangkap yang berdampak pada perikanan yang berkelanjutan dan berprespektif hak asasi manusia.

Layanan Informasi, Edukasi, dan Pengaduan untuk Pekerja Perikanan
National Fishers Center (NFC) Indonesia


Capaian Kami
Pekerjaan kami dapat dilakukan dengan dukungan penuh dari mitra dan para donatur
Terima kasih!

















Pemberian Makanan Tambahan untuk Tingkatkan Kesehatan Masyarakat

Diseminasi Hasil Survei Persepsi Masyarakat Terhadap Giant Sea Wall

Bantuan Bibit Rumput Laut untuk Masyarakat Pesisir di Tanimbar

Tantangan dan Prospek Ekonomi Perikanan Tahun 2025

Eksploitasi Sistemik Pekerja di Sektor Perikanan Indonesia

Ngobrol Film Dokumenter “Cut to Cut”

Laporan Tahun 2024 – DFW Indonesia

Lebih dari Sebuah Catatan Lapangan: Buruh Menulis untuk Berani
