Destructive Fishing Watch Indonesia
Menciptakan Laut yang Berkelanjutan, Memberdayakan Pekerja Perikanan

Langkah Maju Perlindungan Pekerja Perikanan di Bali
Benoa, 24 Januari 2025 – Benoa merupakan pelabuhan dan pusat distribusi ekspor hasil perikanan tangkap kedua terbesar di Indonesia setelah Muara Baru, Jakarta. Di Benoa, ada kurang lebih 2000 pekerja unit pengolahan ikan dan 13.000 – 15.000 awak kapal perikanan yang bekerja di berbagai perusahaan penangkapan dan Unit Pengolahan ikan. Berdasarkan hasil studi DFW Indonesia tahun 2023 tentang kondisi Pekerja Perikanan di Pelabuhan Benoa, ditemukan adanya kesenjangan antara tata kelola pekerja perikanan yang tertuang dalam peraturan dan pelaksanaan di lapangan. DFW Indonesia bersama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Bali telah
Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia merupakan lembaga nasional berbentuk aliansi/konsorsium terbuka yang menghimpun institusi dan individu yang peduli terhadap praktek destructive fishing (DF) atau kegiatan Penangkapan Ikan Tidak Ramah Lingkungan (PITRaL), kemiskinan, adaptasi perubahan iklim dan bencana alam di Indonesia serta hak asasi manusia. Semangat aliansi ini terbangun untuk menghapus praktek DF secara komprehensif dan mempromosikan pola peralatan tangkap yang berdampak pada perikanan yang berkelanjutan dan berprespektif hak asasi manusia.

Layanan Informasi, Edukasi, dan Pengaduan untuk Pekerja Perikanan
National Fishers Center (NFC) Indonesia


Capaian Kami
Pekerjaan kami dapat dilakukan dengan dukungan penuh dari mitra dan para donatur
Terima kasih!

















Lebih dari Sebuah Catatan Lapangan: Buruh Menulis untuk Berani

Coping with Climate: How Extreme Weather is Impacting Internal Migrants

Langkah Maju Perlindungan Pekerja Perikanan di Bali

Upaya Tanimbar Keluar Dari Masalah Kesehatan

Meningkatkan Kualitas Tuna lewat Pelatihan dan Sertifikasi Pekerja Tuna

Gizi Seimbang Untuk Tanimbar Selatan

Refleksi Perlindungan Pekerja Perikanan di Sulawesi Utara

Katanya, Hidup Harus Tetap Berjalan
